Minggu, 20 Januari 2013

biografi Muhammad Syahrur

Muhammad Shahrur
Muhammad Syahrur al-Dayyub, itulah nama yang disematkan oleh  pasangan suami istri Deib ibn Deib Syahrur dan Siddiqah bint Salih Filyun kepada anak kelima mereka yang lahir di Damaskus pada tanggal 11 April 1938. Seorang anak yang kelak akan menjadi pemikir fenomenal dan kontroversial. Dalam perjalanan hidupnya Syahrur ditemani oleh istri tercintanya Azizah, yang telah menghadiahkan lima orang buah hati kepadanya. Mereka adalah; Tariq (menikah dengan seorang gadis bernama Rihab), Lays (menikah dengan seorang gadis benama Olga), Rima (menikah dengan Luis), Basil dan si bungsu Masnun.

  Meski lahir dari seorang bapak yang berprofesi sebagai seorang tukang celup, tidak memudarkan semangat Syahrur untuk terus menuntut ilmu. Pendidikan dasarnya ia tempuh di sebuah madrasah ibtida’iyah di Damaskus sedangkan pendidikan menengahnya ia tempuh di Madrasah Abdurrahman al Kawakibi  Damaskus dan lulus pada tahun 1957. Buah dari semangatnya, pada tahun 1958 Syahrur mendapat beasiswa dari pemerintah Syiria untuk melanjutkan studinya di Moskow, Rusia, di bidang teknik sipil (handasah madaniyah) di Faculty of Engineering, Moscow Engineering Institute. Gelar diplomanya ia raih pada tahun 1964. Pasca itu ia kembali ke negri asalnya, serta mengabdikan ilmunya dengan mengajar di Fakultas Teknik Sipil, Universitas Damaskus pada tahun 1965.
  Pada tahun 1967, Syahrur berkesempatan untuk melakukan penelitian (research) ke Imperial College London, akan tetapi, karena pada tahun itu terjadi gejolak antara Syiria dan Israel, yang merupakan sekutu setia inggris, menyebabkan putusnya hubungan diplomatik antara Syiria dan Inggris. Maka pada tahun 1969 pihak universitas akhirnya mengirim Syahrur belajar ke National University Of Irland, University College Dublin di Republik Irlandia untuk mengambil program Master dan Doktor dalam bidang yang digeluti sebelumnya, yakni teknik sipil dengan spesialisasi mekanika tanah dan teknik bangunan (soil mechanics and foundations engineering). pada tahun 1969 ia meraih gelar Master Of Science (M.Sc). Tiga tahun berikutnya, yakni tahun 1972, gelar Philosophy Doctor (Ph.D) ia dapatkan dari kampus yang sama.
  Setelah menyelesaikan pendidikannya, Syahrur kembali ke negeri asalnya Syiria dan menjadi tenaga edukatif pada Fakultas Teknik Sipil Universitas Damaskus  dalam bidang mekanika tanah dan geologi (mekanika turbat wa al-mansya’at al-ardhiyyah). Kemudian di angkat menjadi profesor mekanika tanah dan teknik bangunan sejak 1972 sampai 1999 pada Fakultas Teknik, di universitas yang sama. Bersamaan dengan itu, sejak 1972 sampai tahun 2000, ia juga tercatat sebagai konsultan senior pada asosiasi insinyur di Damaskus. Pada tahun 1982-1983 Syahrur dikirim kembali oleh pihak Universitas Damaskus untuk menjadi tenaga ahli pada al-Sa’ud consult Arab Saudi, serta bersama beberapa rekannya di Fakultas Teknik membuka Biro Konsultasi Teknik (Engineering Consultancy) di Damaskus.

Tidak ada komentar: